Morome Busup (Mantan Kepala Suku Umum Yahukimo/Tokoh Masyarakat Suku Kimyal) Mengatakan Mendukung Keberlanjutan Otsus, DOB dan PON XX Papua

Yahukimo, TanahPapua, (21/08/2021) – Morome Busup (Mantan Kepala Suku Umum Yahukimo/Tokoh Masyarakat Suku Kimyal) mengatakan Mendukung Keberlanjutan Otsus, DOB dan PON XX Papua.

Dirinya mengatakan bahwa sebagai oposisi, tentunya Suku Kimyal akan mengkritisi setiap kebijakan dari Pemerintah Daerah. Namun, dirinya menegaskan bahwa Masyarakat Suku Kimyal yang dirinya pimpin bersama Nopius Yalak akan menjaga kondusifitas di Yahukimo. Disisi lain, pernyataan yang disampaikan oleh Alipia Yalak tidak mewakili Suku Kimyal.

Otsus Papua tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Pengelolaan Otsus hanya dinikmati elit politik, sehingga elit-elit politik yang tentunya akan meminta agar hal tersebut dilanjutkan. Dirinya juga tidak menyangkal bahwa memang jabatan kepala suku seperti dirinya juga digaji dari Dana Otsus, namun tidak memiliki kesejahteraan yang sama dengan para elit politik. Dirinya menekankan bahwa sikap politik yang berkaitan dengan Otsus oleh Pemda, khususnya Didimus Yahuli dan Esau Miram tidak bisa disebut mewakili Suku Kimyal.

Daerah Otonomi Baru dinilai perlu agar pembagunan dapat dilakukan secara merata di terfokus di Kota Dekai, agar masyarakat tidak meninggalkan kampung dan membuat daerah yang ditinggalkan tidak terurus. Selain itu, untuk PON XX Papua, dirinya mempersilahkan jika ingin dilakukan, namun tidak bisa memberikan banyak pendapat karena Yahukimo tidak memiliki venue.

Kasus penyerangan dan perampasan Senjata SS2 V4 milik Personel Satgas Pamrahwan Yonif PR 432/WSJ pada 18 Mei 2021 lalu membuat nama Suku Kimyal tercoreng. Hal tersebut dikarenakan pasca kejadian banyak pihak mengarahkan tuduhan kepada Suku Kimyal. Adapun tuduhan tersebut jangan diberikan kepada Suku Kimyal secara keseluruhan, melainkan harus tepat kepada oknum dan akhirnya sudah terbukti bahwa pelaku dari TPNPB-OPM.

Pada bulan Mei 2021 lalu, dirinya sebagai kepala suku besar atau koordinator Suku Kimyal, telah memerintahkan 140 orang untuk mencari tahu keberadaan pelaku dan senjata itu, tujuan utama adalah mengembalikan senjata serta membuktikan bahwa pelaku bukan dari Suku Kimyal. Aksi ini dilakukan oleh kelompok sebelah yang ingin menciptakan pandangan bahwa pelaku adalah Suku Kimyal, oposisi dari Pemerintahan Didimus Yahuli – Esau Miram.

Proses pencarian difokuskan di 5 distrik yang menjadi basis besar Suku Kimyal. Adapun kelima distrik tersebut adalah Distrik Dekai, dengan area pencarian meliputi Kali Brasa hingga Jl. Poros Logpon KM. 6, selanjutnya Distrik Kwelamdua yang dikoordinir oleh Sdr. Yondi Magayang (Ka Suku Kimyal Distrik Kwelamdua), Distrik Korupun dikoordinir Sdr. Yasua Busup (Ka Suku Kimyal Distrik Korupun), Distrik Duram dikoordinir Sdr. Inimit Yalak (Ka Suku Kimyal Distrik Duram) dan Distrik Sela dikoordinir Nopius Yalak (Ka Suku Kimyal Distrik Sela). Keempat distrik di luar Dekai juga difokuskan untuk mengecek anggota masyarakatnya yang tidak berada di tempat mulai dari waktu kejadian hingga saat ini. Berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan saat ini, memang terdapat distrik yang masyarakatnya tidak berada di tempat, yakni di Distrik Sela a.n. Senat Soll alias Ananias Yalak.

Tindakan yang diambil oleh Suku Kimyal adalah untuk menunjukkan bahwa tuduhan tersebut salah. Pencarian dilakukan bukan untuk membantu kepolisian, karena Masyarakat Suku Kimyal masih sakit hati dengan kepolisian yang telah menghilangkan suara dan campur tangan dalam kekalahan Abock Busup – Yulianus Heluka pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo Tahun 2020 lalu.