Pandangan Komunitas Disabilitas terkait Gelaran Peparnas 2021

Jayapura, TanahPapua.id, (10/11/2021) –Ketua LIRA Disability Care (LDC) Sidoarjo, Jawa Timur, Abdul Majid,S.E menilai Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 adalah gelaran yang penuh gengsi dan sarat akan nilai kesetaraan.

“Selamat kepada Provinsi Papua yang sudah berhasil dengan baik mempersiapkan gelaran yang penuh gengsi dan makna kesetaraan ini,” katanya.

Meski bukan atlet, Majid selalu mengamati dan memberikan dukungan kepada teman-temannya yang bertanding dalam gelaran pesta olahraga khusus untuk penyandang disabilitas tersebut.

“Dengan semangat pantang menyerah, ditambah dengan sportivitas, saya yakin keterbatasan fisik tidak akan menjadi hambatan, jelasnya. Justru hal itu akan dapat dikapitalisasi menjadi energi dan motivasi untuk meraih prestasi sesuai cabor masing-masing.” tambahnya.

Majid yang juga menyandang disabilitas netra berharap, Peparnas 2021 dan ajang lain untuk penyandang disabilitas bisa membuka mata masyarakat umum terkait kehidupan disabilitas.

“Melalui Peparnas 2021 dan acara lain untuk penyandang disabilitas, kita berharap masyarakat dan negara ini mulai sadar akan pentingnya mewujudkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di berbagai bidang kehidupan.”

Penerima beasiswa studi politik dan demokrasi di Queensland University of technology Australia juga tak ingin ada stigma negatif, marjinalisasi, diskriminasi dan perundungan kepada seluruh ragam disabilitas yang ada di Indonesia.

Dari acara pembukaan Peparnas XVI Jumat lalu, Majid juga menemukan upaya penegakkan kesetaraan bagi atlet penyandang disabilitas.

Makna kesetaraan itu disampaikan dalam pidato Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dan Gubernur Papua Lukas Enembe di Stadion Mandala Jayapura.

“Peparnas bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi lebih dari itu. Ini adalah pembuktian adanya semangat kesetaraan dan persamaan bagi kita semua,” Ma’ruf dalam pidatonya yang dikutip ulang oleh Majid.

Menurut Wapres, penyelenggaraan Peparnas XVI juga merupakan komitmen Pemerintah untuk mewujudkan kesetaraan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi kelompok difabel.

“Dan ini merupakan pembuktian komitmen pemerintah untuk memberikan perlakuan yang setara bagi setiap warga negara,” katanya.

Sementara itu, Lukas mengatakan gelaran Peparnas ini dengan jelas menggambarkan setiap orang di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk mengharumkan nama bangsa.

Lukas juga menegaskan, Peparnas bukan acara pelengkap dari Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Melainkan wadah yang sama serta sejajar. Lukas juga berkomitmen, sebagai tuan rumah, pihaknya akan mempersiapkan Peparnas ini dengan hati yang tulus serta semangat yang tinggi.

“Peparnas XVI ini adalah panggung kesetaraan. Di mana setiap orang yang ada di negeri ini punya kesempatan yang sama untuk mengharumkan nama bangsa,” ungkap Lukas Enembe.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I was getting ready to go out with my friends when I got a text 80sbus.com from my boyfriend. He said he had a surprise for me and to meet him pornobold.com at his house. When I got there, he told me to take my clothes off. homefaps.com I was a little hesitant, but I did as he asked. Then he took me loaffuns.com into the bedroom and told me to lay down on the bed. He took out bluefucking.com a whip and began to whip me. It hurt, but I loved it. The pain xxxshed.com was turning me on more and more. Then he took the whip and started to eroscute.com rub it up and down my body. I could feel my pussy getting wetter and fapcase.com wetter. He finally put the whip inside of me and I came instantly.