Kunjungan Kontraproduktif Anies di Papua Manfaatkan Momentum Natal untuk Perbaiki Citra
Jayapura, TanahPapua.id, (08/12/2022) – Menjadi hal dasar yang tentunya telah diketahui oleh Partai NasDem ketika mengusung Anies Baswedan ialah permasalahan politik identitas yang masih melekat. Maka upaya memulihkan citra melalui safari politik diharapkan akan memperbarui image publik terhadap Anies, termasuk melakukan kunjungan di Papua. Di sisi lain pemilihan wilayah Papua untuk dikunjungi dengan memanfaatkan momentum perayaan Natal justru sebenarnya berdampak kontraproduktif bagi seorang Anies.
Sejenak melihat track record Anies saat berkunjung ke Papua ialah pada momentum perhelatan PON XX 2021 lalu. Sambutan masyarakat Papua terhadap Anies bisa dibilang biasa saja tidak terkesan wah atau spesial seperti ketika berada di hadapan para pendukungnya. Terlebih adanya rencana untuk menghadiri perayaan natal dipastikan akan direspon sebagai wujud pencitraan.
Citra Anies yang dekat dengan kelompok Islam radikal akan membuyarkan kesan toleran dalam momentum perayaan Natal tersebut. Pasalnya, kelompok pendukung di belakang Anies termasuk vokal dalam menyerukan larangan pengucapan natal atau hal-hal yang berbau perayaan umat Kristiani.
Sekali lagi, makna yang harus kita tangkap dari adanya kunjungan safari politik tersebut, khususnya di Papua adalah bahwa pihak NasDem dan Anies ingin sekali mengukuhkan kepentingan politiknya. Dalam hal ini adanya momentum perayaan Natal dimanfaatkan untuk mempertebal citra toleransi, padahal hal tersebut belum tentu berhasil atau bahkan justru semakin memperparah keadaan. Politisasi agama nampaknya masih dianggap sebagai ‘strategi’ untuk memainkan emosi masyarakat Indonesia.
Agama yang seharusnya menjadi jembatan relasi pribadi manusia dengan Tuhan telah diselewengkan menjadi alat penjangkau keduniawian demi tampuk kekuasaan. Inilah yang biasanya dilakukan politisi tak memiliki program konkrit, sehingga harus repot-repot menerabas jalur politisasi agama untuk mendulang suara. Bisa dibilang, Anies melalui kendaraan barunya yakni NasDem sedang berupaya untuk kembali berselancar diatas politik agama.