Safari Politik Anies Baswedan di Papua Picu Penolakan dan Kewaspadaan Masyarakat Terkait Politisasi Agama

Jayapura, TanahPapua.id, (09/12/2022) – Hingga hari kedua kunjungan Anies Baswedan di Jayapura Papua, sejumlah kegiatan yang melibatkan masyarakat telah dilaksanakan sang bakal calon Presiden yang tengah diusung oleh Partai NasDem tersebut.

 

Tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga masyarakat mineal di sejumlah tempat strategis telah disapa serta ditemui oleh Anies sebagai bentuk konsekuensinya menjadi tokok publik.

 

Label safari politik yang dilaksanakan di sejumlah kota menjadi agenda Anies untuk mencuri start dalam berkampanye semenjak dirinya dipinang oleh partai NasDem.

 

Meski mendapat sambutan dari sebagian masyarakat, namun sejumlah tokoh dan kelompok secara bergelombang terpantau telah menyatakan sikap penolakan terkait kedatangan mantan Gubernur DKI tersebut.

 

Sejumlah masyarakat adat Tabi-Saireri secara tegas menolak keras kedatangan Anies Baswedan di Papua. Tokoh intelektual muda Saireri, Michael M. Sineri menyatakan bahwa pihaknya menolak kehadiran Anies Baswedan lantaran tidak ingin situasi Papua terganggu. Pasalnya menjelang tahun 2024, berbagai pihak telah mulai memainkan politik praktis untuk mencari dukungan, hal sama juga dinilai sedang dilakukan Anies Baswedan.

 

Sementara itu, Tokoh Pemuda Tabi Paulinus Ohee menyatakan bahwa pihaknya khawatir adanya permainan politik identitas di Papua, termasuk menolak dijadikan komoditi politik praktis yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas di Papua.

 

Perwakilan Tokoh masyarakat, pemuda, dan tokoh perempuan Tabi wilayah Sentani Barat Moi, Benhur Yoboisembut menyatakan bahwa Anies merupakan tokoh publik yang mendepankan politik identitas dan tidak berjiwa nasionalis.

 

Anies juga disebut tidak pantas diusung sebagai calon presiden RI karena selama menjabat sebagai Gubernur DKI belum mampu memberikan perbaikan terhadap Jakarta. Hal senada juga sempat disampaikan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan Pemuda Tabi Wilayah Grem Nawa Kabupaten Jayapura. Melalui koordinator Tokoh Adat dan Intelektual Grime Nawa, Martinus Kasuay menyampaikan bahwa pihaknya tidak simpatik dengan sosok Anies Baswedan atas latar belakangnya yang tidak mencerminkan nasionalisme serta secara ideologi bertentangan dengan nilai-nilai adat budaya di Papua.

 

“Anies juga dinilai memiliki haluan garis keras yang tidak tepat jika memimpin masyarakat Indonesia yang plural.” ucap Martinus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I was getting ready to go out with my friends when I got a text 80sbus.com from my boyfriend. He said he had a surprise for me and to meet him pornobold.com at his house. When I got there, he told me to take my clothes off. homefaps.com I was a little hesitant, but I did as he asked. Then he took me loaffuns.com into the bedroom and told me to lay down on the bed. He took out bluefucking.com a whip and began to whip me. It hurt, but I loved it. The pain xxxshed.com was turning me on more and more. Then he took the whip and started to eroscute.com rub it up and down my body. I could feel my pussy getting wetter and fapcase.com wetter. He finally put the whip inside of me and I came instantly.